Syahadah Qiro'ati
Syahadah Qiroati; Penghargaan atas sebuah Kesungguhan
Ini adalah sebuah catatanku saat masih kuliah dulu, tidak ada maksud untuk menyombongkan diri, tidak pula pamer terhadap gelar tertentu. Sekitar tahun 2003, saya mulai mengajar di Madrasah Diniyah Ismaliyah Seturan (Madis). Saat itu status saya masih mahasiswa S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyaakrta, seperti yang pernah saya tulis sebelumnya, bahwa semasa kuliah saya tinggal di Masjid Al-Jihad seturan, Catur tunggal Depok, Sleman, sebagai 'orang masjid', membantu mengajar di Madis, boleh dibilang sebagai sebuah 'kewajiban'.
MADIS sendiri menurut saya sama dengan Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) yang ada di Jogja pada umumnya, sebab kegiatan dan jam belajarnya pun sama, ada belajar mambaca Al-Qur'an, hafalan surat pendek, menulis huruf arab, materi-materi keislaman, mewarnai dan kegiatan-kegiatan lainnya, dan jam masuk dan pulangnya pun sama dengan TPA pada umumnya, yaitu mulai pukul 16.00 - menjelang maghrib.
Tahun 2004, Oleh kepala Madis baru, seluruh pengajar diwajibkan untuk mengikuti bimbingan metode Qiro'ati, sekitar 2 tahun kami mengikuti bimbingan Qiro'ati bersama Ustadz Syafruddin, di salah satu ruangan kelas Madis. jilid demi jilid kami lalui, dengan bersusah payah kami jalani, dengan berbagai rintangan yang menghadang, Alhamdulillah saya dan rekan-rekan pengajar Madis, tetap bertahan dibarisan orang-orang pencari ilmu.
Setelah sekitar 2 tahun berlalu, tibalah saatnya ujian, seingat saya, ada dua fase yang harus kami lewati agar bisa mendapatkan Syahadah Qiro'ati, pertama pra tashih, kedua tashih, jika pada ujian pra tashih lulus, peserta baru bisa mengikuti ujian tashih.
Pra tashhih sendiri dilaksanakan di Lembaga pendidikan Qiro'ati yang beralamatkan di Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul, saat itu yang menguji saya adalah Ustadzah Alfiyyah. Sedangkan untuk Tashih dilaksanakan di Pendidikan Al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, Jl.Kebonarum Semarang, Jawa tengah dan yang menguji saya adalah Ustadz Bunyamin
Pra tashhih sendiri dilaksanakan di Lembaga pendidikan Qiro'ati yang beralamatkan di Krapyak, Panggungharjo, Sewon Bantul, saat itu yang menguji saya adalah Ustadzah Alfiyyah. Sedangkan untuk Tashih dilaksanakan di Pendidikan Al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, Jl.Kebonarum Semarang, Jawa tengah dan yang menguji saya adalah Ustadz Bunyamin
Dari beberapa peserta yang ikut ujian Tashih, alhamdulillah Saya termasuk salah satu dari sekian banyak peserta yang dinyatakan lulus, sebab, saat itu ternyata banyak juga yang dinyatakan belum lulus. Syahadah Qiro'ati sendiri adalah sebuah sertifikat yang diberikan kepada seseorang yang telah dianggap mampu membaca Al-Qur'an dan mereka dipercaya untuk mengajarkan Al-Qur'an dengan metode Qiro'ati, disemua sekolah atau lembaga yang menggunakan metode Qiro'ati.