Pemanfaatan Uang Kas Masjid

Pemanfaatan Uang Kas Masjid  Untuk Kegiatan Anak dan Remaja

 

Sebelum masuk terhadap tema di atas, saya akan mengetengahkan tentang pengertian dari uang kas masjid. Uang kas masjid yang saya maksud adalah, sejumlah uang tertentu yang dikumpulkan oleh pengurus masjid, dari infaq para jamaah, baik dari pemasukan harian, mingguan maupun acara-acara tertentu yang diadakan oleh takmir masjid, seperti pengajian rutin, peringatan hari besar dan lain-lain.

Uang yang terkumpul dari hasil infaq para jamaah, biasanya jumlahnya cukup besar, bisa puluhan hingga ratusan juta rupiah, itu dapat kita lihat dari laporan keuangan yang hampir setiap minggu di sampaikan pada hari jum'at menjelang khatib jum'at naik mimbar, bahkan hampir disemua Masjid, laporan keuangan terpasang di papan informasi Masjid.

Namun, yang patut kita cermati adalah, tidak semua masjid, memanfaatkan uang infaq tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat dapat memakmurkan Masjid, misal:

Kegiatan Remaja Masjid

Saya melihat, dibeberapa masjid dekat tempat tinggal saya belum banyak yang sudah mempunyai kepengurusan remaja masjid, tetapi ada juga yang sudah mempunyai kepngurusan remaja masjid, namun minim kegiatan, bahkan ada yang tidak ada sama sekali.

Jika saya cermati, paling tidak ada dua hal yang melatarbelakangi; pertama; kurang maksimalnya fungsi kepengurusan masjid, yang membawahi remaja masjid. sehingga kontrol terhadap keberadaan remaja masjid menjadi kurang diperhatikan, kedua; kurang dapat memaksimalkan penggunaan dana infaq, dalam artian, adanya kepngurusan remaja masjid, tetapi tidak didukung dengan dana yang memadai, atau bahkan tidak ada dana sama sekali, disebabkan karena pemahaman takmir masjid, yang terlalu membatasi terhadap pengeluaran uang kas masjid untuk kegiatan-kegiatan remaja masjid. Sehingga kepengurusan ini menjadi jalan di tempat.

Padahal, kegiatan-kegiatan remaja Masjid, harus didukung penuh oleh segenap takmir masjid, baik dari segi moral maupun material, seperti yang telah dilakukan oleh takmir masjid Baitussalam, di tempat kami, agenda-agenda remaja, seperti tadarus, pengajian dan lain-lain mendapat dukungan penuh, misal, pemberian snak dan minum kepada peserta, mendatangkan pembina, serta memberikan hadiah bagi yang aktif dalam mengikuti kegiatan remaja. Pemberian hadiah pun, dibuat sayembara, sebagai contoh, takmir memberi hadiah bagi remaja yang paling banyak tilawahnya dalam satu pekan. Bentuk-bentuk sayembara dan sejenisnya ini akan memberikan daya semangat yang tinggi bagi remaja dalam mengikuti kegiatan yang telah diadakan oleh takmir, selain itu juga bertujuan agar para remaja terbiasa dalam melaksanakan amal-amal shalih seperti tilawah Al-Qur'an.

Pembinaan anak-anak

Patut disayangkan, jika sebuah Masjid, tidak ada kegiatan yang sering di sebut taman pendidikan al-Quran atau di singkat TPA, di sekelilingnya, sebab, sebagai sebuah masjid, tentu harus berperan aktif dalam hal ini, karena merekalah penerus generasi kita selanjutnya, jika dari awal mereka tidak mendapat pembinaan yang memadai, dikhawatirkan pada masa remajanya mereka akan lebih sulit untuk di bina lagi.

Alasan yang mungkin terjadi pada masjid yang belum ada TPAnya adalah, pertama; tidak ada yang membina, Kedua; peran aktif pengurus masjid. Kedua hal di atas sebenarnya saling berkaitan, untuk itu saya melihat jika segenap pengurus masjid dapat berperan aktif, tentu tidak adanya pembina bukan menjadi alasan TPA tidak dapat dilaksanakan, sebab cara yang paling mudah untuk mengatasi itu adalah dengan mencarikan pembina, atau jika di sekitar masjid tidak ada, bisa mendatangkan pembina atau ustadz dari luar.

Nah, disitulah peran uang kas Masjid sangat penting, sebab dengan mendatangkan ustadz dari luar, takmir harus memberikan honor (uang transport) kepada mereka, sebab jika tidak digunakan untuk ini, apakah uang infaq itu akan disimpan terus menerus? padahal, saya yakin mereka yang berinfaq ke masjid, bertujuan agar dapat dimanfaatkan oleh takmir masjid, untuk kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan dampak positif bagi syi'ar Islam. 

Selain untuk honor Ustadz, kegiatan TPA pun butuh dana operasional, bagi TPA yang sudah ada pemasukan dari SPP wali santri, tentu hal ini lebih mudah diatasai, tetapi bagi TPA yang pemasukan SPP nya belum maksimal, tentu peran uang kas Masjid, sangat berarti.


Popular posts from this blog

Syahadah Qiro'ati

Proposal Renovasi Tempat Wudlu

Mading Remaja Masjid